TEMPO.CO , Jakarta
- Televisi Cathode Ray Tube (CRT), atau yang di Indonesia populer
dengan sebutan TV tabung keberadaannya makin terkikis dengan kemunculan
TV generasi baru yang menggunakan LCD.
Terry Putera Santoso,
Product Marketing Flat Panel Display TV Department LG Electronics
Indonesia mengatakan tren ini juga terjadi pada penjualan TV oleh
pihaknya.
"Sekarang penjualan TV tabung dengan LCD di LG sama
besar. Tapi dua tahun mendatang diprediksikan semuanya akan beralih ke
TV LCD," ujarnya ketika ditemui di Senayan City, Jakarta Selatan, 22 Mei
2012.
Ia mengatakan penjualan TV tabung terutama terkonsentrasi
pada daerah di luar kota besar di Indonesia. "Total penjualan TV tabung
Indonesia mencapai 300 ribu unit per bulan dan 33 persennya dikuasai
LG," ujarnya. Sementara itu total penjualan TV LCD mencapai 250 ribu
unit per bulan.
Sementara itu ia juga mengatakan pertumbuhan yang
mencolok tahun ini diprediksi terjadi pada lini TV 3D, yaitu mencapai
empat kali lipat. "Secara jumlah unit memang masih sedikit, sekitar 200
ribu unit setahun. Namun bila dihitung persentasenya besar," ujarnya
menambahkan.
Terry mengatakan permintaan pasar TV 3D LG di
Indonesia 95 persennnya dipenuhi oleh produksi di pabrik lokal. Sisanya
merupakan TV 3D dengan bentang layar sebesar 65 - 72 inchi yang
didatangkan dari Korea karena di pabrik lokal belum diproduksi.
"Produksi
TV 3D lokal juga ditujukan untuk pasar luar negeri seperti Australia
dan Selandia baru. Perbandingannya 60 persen untuk pasar lokal dan 40
persen ekspor," ujarnya.
Sumber : Tempo.co
Rabu, 20 November 2013
Langganan:
Postingan
(
Atom
)